MGOALINDO – Marcos Baghdatis mengatakan Novak Djokovic secara mental bisa dibilang pemain terbaik, tetapi petenis nomor satu dunia itu harus sadar bahwa sisi permainannya juga dapat merusak peluangnya untuk menyelesaikan kalender Grand Slam.

Djokovic akan menargetkan untuk menyelesaikan kalender Grand Slam di AS Terbuka, menjadikannya pencapaian terbesar dalam karirnya.

Petenis Serbia berusia 34 tahun itu akan menjadi pemain pertama yang mencapai prestasi itu sejak Steffi Graf pada 1988, dan pemain pertama sejak Rod Laver 52 tahun lalu, dengan merebut gelar keempat di New York.

Sementar aitu, Baghdatis, yang mencapai putaran keempat di Flushing Meadows pada 2016, kagum dengan petenis nomor satu dunia itu dan yakin dia akan menyelesaikan misinya untuk merebut keempat gelar pada 2021 dengan menang di New York.

"Saya harap dia bisa melakukannya," tutur Baghdatis, mantan finalis Australia Terbuka. 

"Dia menjalani musim yang luar biasa dan saya pikir dia melakukan yang luar biasa.”

“Bagaimana dia bisa mengganti persneling kapan pun dia mau? Saya pikir secara mental, fisik, dan tenis, dia yang terbaik di luar sana.”

“Dengan itu, bagian mental dari permainannya bisa sangat kuat, tetapi pada saat yang sama itu bisa menghancurkannya.”

“Kami melihat itu di Olimpiade dan kami melihat itu di AS Terbuka tahun lalu. Saya pikir dia mengeluarkan begitu banyak energi dan begitu banyak bekerja pada aspek mentalnya sehingga kadang-kadang, sesekali dia mengalami ledakan kemarahan atau frustrasi.”

“Saya pikir itu terjadi karena dia bekerja sangat keras. Dia melakukan segalanya di luar lapangan dengan sangat baik, mulai dari nutrisi hingga kebugarannya. Pria itu memiliki segalanya untuk terus bermain selama lima tahun ke depan.”