
MSPORTS – Gelandang Newcastle United Sandro Tonali mengakui merasa emosional kembali ke San Siro, menjelang laga kontra AC Milan pada partai babak grup Champions League, Selasa (19/9) malam WIB.
Pemain Italia berusia 23 tahun tersebut diboyong Newcastle dari Milan pada musim panas ini seharga 70 juta euro.
Ia meninggalkan Milan yang dibelanya sejak 2020 lalu dan tampil dalam 130 laga, mencetak 7 gol, dan 13 asis, serta menjadi pemain penting saat Rossoneri meraih gelar Scudetto pada 2022 lalu.
Tak lama setelah pindah ke Newcastle yang melakoni laga Champions League untuk pertama kalinya sejak musim 2002–03, Tonali mengakui diselimuti banyak emosi menjelang bermain di San Siro.
“Ini merupakan perjalanan yang sangat panjang dan berada di sini memberi saya banyak emosi, saya telah memainkan banyak pertandingan dan saya mengingat semuanya,” kata Tonali kepada Sky Sports Italia, dikutip dari Football Italia.
“Saya harus memisahkan emosi ini dari pertandingan, itu akan menjadi kesulitan saya besok malam.”
Saat jumpa pers, Tonali menambahkan, “Ini adalah emosi yang sulit, karena ini adalah tim yang saya dukung dan tim yang memberi saya kesempatan untuk berkembang. Tapi besok akan ada hal lain dan saya tidak akan punya masalah dalam mengatasinya.”
“Saya akan kesulitan, melihat stadion penuh… itu akan menjadi emosi yang paling kuat. Karena stadion membantu Anda. Tapi akan ada banyak aspek, pelatih, mantan rekan satu tim. Ini akan menjadi satu hari penuh.”
Tonali lalu menyinggung soal ayahnya, yang merupakan fans berat AC Milan.
“Saya tidak tahu siapa yang akan dia dukung,” sambung Tonali.
“Saya tidak ingin berada di kepalanya tetapi saya pikir dia akan menjaga saya. Saya berharap dia akan mendukung saya tetapi sangat sulit mengubah pikiran suporter tentang timnya.”
“Saya pikir dia akan mendukung Milan dan mendukung saya secara setara. Dia menginginkan yang terbaik untuk saya, lalu dia akan mendukung Milan.”
Soal transfernya ke Newcastle, Tonali mengakui sulit untuk beradaptasi saat tiba di Inggris. Ia juga menjelaskan soal terbatasnya pilihan untuk pindah ke klub tertentu.
“Itu sulit bagi saya, saya sulit beradaptasi di Newcastle. Tapi ada orang yang membantuku, aku menemukan jalan turunnya dan hidupku menjadi lebih mudah di sana,” jelas Tonali.
“Bahkan di lapangan segalanya berubah, karena Anda tidak merasakan perasaan seperti yang Anda rasakan ketika Anda mengenal semua rekan satu tim dan bahasanya, tapi saya merasakan perasaan itu dari setiap sisi dan setiap orang.”
“Sangat sulit bagi seorang pemain untuk meminta transfer ke klub tertentu. Seorang pemain dibatasi dalam apa yang ingin dia lakukan. Sulit untuk memutuskan ke mana harus pergi.”
“Sejak saya menerima tawaran itu, saya senang karena saya telah melakukan yang terbaik bersama Milan. Saya bekerja dengan orang-orang yang mencintai saya dan akan tetap mencintai saya. Saya telah berbicara banyak dengan orang-orang yang mencintai Milan. Itu tidak terjadi dalam semalam.”
Komentar